Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī (除夕) yang berarti "malam pergantian tahun". Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting agama Khong Hu Cu. Perayaan tahun baru imlek dimulai pada hari pertama bulan pertama (Hanzi: 正月; pinyin: zhēng yuè) di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh (十五暝 元宵節) pada tanggal ke-15 (pada saat bulan purnama).
Imlek dianggap sebagai momen yang tepat untuk bersyukur atas keberhasilan yang telah dicapai selama tahun lalu, dan di hari imlek juga merupakan saat yang tepat untuk memohon keberuntungan di tahun yang akan datang.
Tradisi imlek di Indonesia sudah dilakukan secara turun-menurun dari generasi ke generasi, pada setiap tradisi memiliki makna yang mendalam, Meskipun zaman telah berkembang, tetapi menjalankan tradisi menjadi suatu kewajiban agar kelestarian tetap terjaga. Seperti apa tradisi imlek di Indonesia yuk simak berikut ini!
1. Bersih-bersih sebelum perayaan
Tradisi bersih-bersih sebelum perayaan dilakukan untuk membuang segala keburukan yang menghalangi jalan masuknya keberuntungan ke dalam rumah. Namun, pada saat membuang kotoran maupun debu tidak boleh dibuang ke luar ruma karna justru hal itulah yang dianggap dapat mengurangi kemakmuran.
2. Dekorasi warna mera
Warna merah untuk pakaian, dekorasi dan hal lainnya menjadi satu identik tersendiri pada saat imlek. Penggunaan warna ini memiliki arti kesejahteraan, keberuntungan dan juga kekuatan. Masyarakat Tionghoa juga percaya kalau warna merah dapat mengusir makhluk buas atau sejenis nian yang dapat mengganggu manusia terutama anak kecil. Karena biasanya makluk ini keluar pada saat musim semi atau bertepatan dengan perayaan tahun baru Imlek.
3. Hidangan khas Imlek
Pada setiap wilayah memiliki makanan khas imlek yang berbeda-beda, umumnya hidangan yang disajikan terdiri dari 12 jenis makanan yang merepresentasikan 12 macam shio kepercayaan masyarakat Tionghoa. Makanan yang menjadi identik dan selalu ada adalah Kue Lapis, yang melambangkan rezeky berlapis bagi pemilik rumah, Mie panjang, sebagai symbol dari panjang umur bagi yang menyantapnya.
Selain itu ada idangan kue keranjang dan permen manis menandakan symbol kehidupan yang manis dan rejeki yang lebih baik akan selalu meliputi rumah tersebut di tahun baru. Namun ada 1 hidangan larangan yaitu dilarang untuk makan bubur, karena melambangkan kemiskinan.
4. Dilarang membalik ikan
Pada saat imlek tidak boleh membalikan ikan dan menyisakan bagian belakangnya untuk makan keesokan harinya. Masyarakat Tionghoa juga akan memakan satu sisi ikan tanpa membalik ikan nya, hal ini juga dipercayai sebagai kebiasaan untuk mendatangkan rezeki
5. Mengunjungi keluarga
Seperti hari perayaan pada umumnya, berkumpul bersama keluarga dan mengunjungi kerabat dekat menjadi kebiasaan pada setiap tahunnya. Momen ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan dan menikmati kedekatan bersama keluarga.
6. Berbagi angpao
Salah satu tradisi yang paling ditunggu oleh anak-anak dan remaja adalah pembagian angpao. Berbagi angpao ini khusus diberikan dari orang yang lebih tua dan sudah menikah kepada keluarga maupun kerabat yang masih lajang. Angpao Imlek memiliki symbol pemberian rezeki kepada orang lain. Sedangkan warna merah melambangkan keberuntungan, kebaikan dan kesejahteraan. Dalam pemberian angpao ada peraturannya yaitu salah satu nominalnya mengandung angka delapan agar bisa mendatangkan keberuntungan.
7. Sembahyang
Setelah acara kumpul bersama, biasanya banyak orang akan melanjutkannya dengan tradisi sembahyang ke klenteng atau membuat altar di rumah. Prosesi ini bertujuan untuk mendoakan para leluhur yang telah meninggal. Sebelum menjelang perayaan imlek, banyak orang akan bersembahyang di rumah dengan menyajikan persembahan makanan, seperti buah, kue, daging, dan sebagainya.
Namun, sembahyang ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Tionghoa beragama Buddha dan Konghucu.
8. Doa turun hujan
Tahun baru imlek juga identik dengan harapan turun hujan sebagai pertanda harapan pembawa rezeki dan keberuntungan ke dalam rumah. Bila benar-benar hujan, maka masyarakat percaya bahwa tahun baru mendatang akan banyak kemakmuran yang bisa kita peroleh.
9. Atraksi barongsai
Atraksi barongsai sendiri masih terus dilestarikan oleh masyarakat Tionghoa saat perayaan Imlek berlangsung. Biasanya, akan ada dua orang yang bermain akrobat untuk memerankan barongsai. Mereka akan mengenakan kostum layaknya singa dengan satu orang mengisi bagian belakang dan lainnya mengendalikan sisi tubuh singa bagian belakang. Bukan hanya sekedar atraksi, tetapi pertunjukan ini diawali dengan sejarah kehadiran monster pada sebuah kampung di dataran China. Kemudian, warga berinisiatif untuk menyamar menjadi singa dan menakuti balik monster tersebut.Hingga saat ini, tradisi pertunjukan barongsai tetap melekat erat sebagai simbol keberuntungan, kebahagiaan, dan pengusir roh jahat.
10. Petasan dan kembang api
Rasanya semarak perayaan imlek akan kurang lengkap tanpa adanya pesta kembang api dan petasan, yang berbentuk gulungan kertas merah. Kedua benda ini memiliki suara yang gaduh sehingga masyarakat percaya hal ini dapat menakuti roh jahat dan mengusir nasib buruk dari tahun sebelumnya